apa yang dipikir manusia?

Rabu, 02 Februari 2011

komunitas manusia

EKSTRIM

KOMUNITAS dunia MANUSIA

Manusia hidup dalam suatu kelompok kadang kala dapat merasa nyaman dan cocok apabila sesuai dengan kepentingan, hobby, karakter, dll. Maka apabila ditelaah dan dicermati secara mendalam tampak suatu warna kehidupan yang berpilah-pilah. Sebuah kelompok manusia tampak begitu asyik dalam kegiatan baik fhisik maupun non fhisik memancarkan sebuah pola pikir yang hampir sejenis.

1.      MANUSIA POLITIK
Kehidupan kelompok ini bercirikan segala sesuatu yang dilakukan untuk sebuah kepentingan politik golongan maupun politik pribadi. Politik dapat diartikan sebuah cara mempengaruhi orang lain agar mengikuti atau menyetujui keinginannya. Hal ini dilakukan dengan beragam cara, yang penting bagaimana tendensi itu dapat terwujud, baik cara halal maupun tidak halal, baik merugikan orang lain atau tidak, yang jelas dirinya sendiri tidak rugi atau harus dapat untung.
Pola pikir ini diterapkan di mana saja, baik di masyarakat, di rumah, di tempat kerja atau di tempat umum di mana seseorang yang akan menjadi tempat untuk kepentingannya dapat menerima dan terpengaruh.
“ Hidup untuk memuaskan dirinya sendiri”.


2.      MANUSIA BISNIS
Corak ini terlihat jelas dalam kegiatan sehari-hari di dalam hidupnya. “ Waktu adalah Uang”. Dari  mulai pagi yang terpikirkan adalah siap untuk mencari rejeki. Model ini, waktu adalah sangat berharga sekali, di mana ada peluang untuk menambah inkam, di situ mulai berpikir dan mencoba, siapa tahu menghasilkan laba yang lebih besar. Biasanya tidak tahan untuk ngobrol berlama-lama tanpa ada hasilnya. Tidak mengindahkan itu merupakan sosialisasi dengan keluarga dan masyarakat. Dalam menata waktu sungguh ketat, sehingga mempunyai waktu khusus untuk bersantai dengan keluarga atau berkomunikasi dengan masyarakat. Masyalah yang bersifat konflif, bersifat omong-omong kosong selalu dihindari. Prinsipnya hanya buang-buang waktu. Dalam hal bisnis juga diterapkan politik bisnis. Biasanya antara teman dan orang lain tidak begitu diperhitungkan, apabila mau berkorban, hal itu hanya sebagai promosi belaka dan sudah dipertimbangkan secara bisnis. Pengaruh terhadap psikologi adalah segala sesuatu yang dilakuakn orang lain adalah bisnis dan apapun yang dilakukan orang lain kepada dirinya sendiri juga bisnis.
“ Hidup untuk mencari uang”.

3.      MANUSIA  KERJA
Model seperti ini hampir serupa dengan manusia bisnis, bedanya manusia kerja tidak membedakan antara loyalitas, dedikasi, dan uang, tetapi diprioritaskan pada penghargaan dan pengembangan diri pada profesional sebagai manusia yang bekerja sesuai yang digeluti. Seorang desainer, entah di tempat kerja, di rumah, atau di masyarakat, yang di bahas seputar profesionalismenya. Sisi yang paling menonjol adalah berusaha menjadi terbaik, minimal kategori baik. Kadang rela mengeluarkan uang atau merugi demi kariernya dan profesionalismenya. “ Hidup penuh dengan profesionalisme”
     
4.      MANUSIA KONFLIK
Sekelompok ini sebenarnya minoritas tetapi pengaruhnya besar sekali, hasil-hasil kegiatannya adalah keresahan bagi orang lain. Segala sesuatu dipandang dari sisi kekurangannya atau sisi negatif walaupun yang dipandang suatu kegiatan positif. Pandangannya adalah benar bagi dirinya sendiri dan kelompoknya, apabila ada yang menyanggah, itu merupakan suatu kesalahan. Pola pikirnya hanya sebuah masalah, kadang memberi solusi, tetapi orang lain yang mengerjakan. Kelompok ini hanya bermodal suara, kebiasaannya menghina, mencemooh, menyalahkan, memojokkan, membuat malu orang lain, ingin menghakimi, menang sendiri, dan seabrek apa saja yang dilakukan seakan berkesan yang paling benar dan pas dalam kehidupannya dirinya sendiri dan teman yang diajak bicara atau kelompoknya. Lebih parah lagi jika tidak cocok dengan seseorang, kehidupannya hanya untuk merancang kejahatan tanpa diketahui korbannya. Kelompok ini biasanya di dalam kehidupan tidak mempunyai peran atau andil. Watak kebiasaannya bagaikan seorang penonton. Prinsip hidupnya “ Ndelok ki kendel alok” = nonton itu berani komentar, merasa punya hak untuk mengkomentari apa yang dilihatnya.

5.      MANUSIA RELIGIUS
Kelompok manusia ini juga tergolong minuritas, tetapi banyak diharapkan oleh masyarakat untuk berkembang. Hidupnya selalu taqwa kepada Tuhan, berupaya untuk mematuhi Tuhan dan berusaha untuk mencintai manusia karena manusia dirasa ciptaan Tuhan. Kesehariannya adalah berpikir tentang bagaimana dapat melayani Tuhan dan bersyukur atas segala rahmatnya. Pola pikirnya positif, segala permasalahan selalu diserahkan kepada Tuhan. Gaya hidupnya sederhana, suka memuji sesamanya. Prinsipnya “ Hidup adalah pelayanan”. Kerendahan hati dasar dalam bertingkah laku. Sorga adalah kedamaian dan ketenangan dengan pujian-pujian kepada Tuhan. Luar Biasa. Siapa yang tidak pengen seperti ini? Hanya setan yang benci kedamaian dan surga.